5th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) adalah konferensi nasional tahunan pengendalian tembakau yang mempertemukan pemangku kebutuhan, akademisi, penggiat pengendalian tembakau untuk berdiskusi serta mempresentasikan hasil riset serta program pengendalian rokok di Indonesia. Topik ICTOH ke 5 ini yaitu “Indonesia Menyatu Membuat Generasi Tanpa ada Tembakau”.
ICTOH diinisiasi oleh Tobacco Control Dukungan Center-Ikatan pakar kesehatan orang-orang indonesia (TCSC-IAKMI) pada th. 2014. Konferensi ini di dukung oleh Kementerian Kesehatan, Indonesian Tobacco Control Network (ITCN), WHO, serta The Union. Hingga sekarang ini ICTOH sudah masuk th. ke-5 penyelenggaran.
Mayora Group Dukung GERMAS Lewat Mayora Nutrition
The 5th ICTOH diadakan di Surabaya oleh TCSC-IAKMI serta Fakultas Kesehatan Masyarakan Kampus Airlangga. Dikerjakan pada 6-8 mei 2018, agenda ICTOH mengarah kelompok-kelompok yang memegang peranan perlu dalam pengendalian tembakau, seperti tobacco control youth bootcamp untuk beberapa pelajar serta mahasiswa. Ada juga Workshop Kesempatan Pemakaian Pajak Rokok Daerah untuk program pengendalian tembakau yang berkepanjangan yang dibarengi dengan konferens paling utama.
Pemaparan Emmy Nirmalasari tentang optimalisasi peranan guru dalam edukasi efek bahaya rokok terintegrasi dengan mata pelajaran sekolah di tingkat sekolah menengah pertama Dokumentasi CISDI.
Baca Juga: rumus tetesan infus
Jadi arena ilmiah yang menghadirkan data-data serta hasil-hasil riset paling baru baik nasional serta internasional yang terkait dengan usaha pengendalian tembakau, CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) kirim enam abstrak yang ditulis oleh Egi Abdul Wahid, Zakiyah, Nurmalasari, Emmy Nirmalasari, Siska Verawati, serta Sofwatun Nida.
CISDI menyampaikan sebagian program pengendalian tembakau, seperti PROGRESIF serta Penggerak Nusantara, yang disebut program denormalisasi rokok pada anak umur sekolah dengan mengintegrasikan pendidikan pengendalian tembakau pada kurikulum sekolah serta rekan sebaya. Inovasi beda yang di uraikan oleh CISDI yaitu intervensi pembuatan ketentuan kecamatan tentang Lokasi Tanpa ada Rokok (KTR) di Pulau Ende lewat Pencerah Nusantara.
Artikel Terkait: dosis obat
“Seminar ini begitu relevan dalam menebarkan data serta info paling baru pada umum untuk menguatkan support umum dalam usaha pengendalian tembakau”, tutur Emmy Nirmalasari, Program Management Officer di CISDI. Ke depan, diinginkan juga akan berlangsung implementasi kebijakan pengendalian tembakau yang Iebih kuat serta tegas. Source: Tetesan Infus.
ICTOH diinisiasi oleh Tobacco Control Dukungan Center-Ikatan pakar kesehatan orang-orang indonesia (TCSC-IAKMI) pada th. 2014. Konferensi ini di dukung oleh Kementerian Kesehatan, Indonesian Tobacco Control Network (ITCN), WHO, serta The Union. Hingga sekarang ini ICTOH sudah masuk th. ke-5 penyelenggaran.
Mayora Group Dukung GERMAS Lewat Mayora Nutrition
The 5th ICTOH diadakan di Surabaya oleh TCSC-IAKMI serta Fakultas Kesehatan Masyarakan Kampus Airlangga. Dikerjakan pada 6-8 mei 2018, agenda ICTOH mengarah kelompok-kelompok yang memegang peranan perlu dalam pengendalian tembakau, seperti tobacco control youth bootcamp untuk beberapa pelajar serta mahasiswa. Ada juga Workshop Kesempatan Pemakaian Pajak Rokok Daerah untuk program pengendalian tembakau yang berkepanjangan yang dibarengi dengan konferens paling utama.
Pemaparan Emmy Nirmalasari tentang optimalisasi peranan guru dalam edukasi efek bahaya rokok terintegrasi dengan mata pelajaran sekolah di tingkat sekolah menengah pertama Dokumentasi CISDI.
Baca Juga: rumus tetesan infus
Jadi arena ilmiah yang menghadirkan data-data serta hasil-hasil riset paling baru baik nasional serta internasional yang terkait dengan usaha pengendalian tembakau, CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) kirim enam abstrak yang ditulis oleh Egi Abdul Wahid, Zakiyah, Nurmalasari, Emmy Nirmalasari, Siska Verawati, serta Sofwatun Nida.
CISDI menyampaikan sebagian program pengendalian tembakau, seperti PROGRESIF serta Penggerak Nusantara, yang disebut program denormalisasi rokok pada anak umur sekolah dengan mengintegrasikan pendidikan pengendalian tembakau pada kurikulum sekolah serta rekan sebaya. Inovasi beda yang di uraikan oleh CISDI yaitu intervensi pembuatan ketentuan kecamatan tentang Lokasi Tanpa ada Rokok (KTR) di Pulau Ende lewat Pencerah Nusantara.
Artikel Terkait: dosis obat
“Seminar ini begitu relevan dalam menebarkan data serta info paling baru pada umum untuk menguatkan support umum dalam usaha pengendalian tembakau”, tutur Emmy Nirmalasari, Program Management Officer di CISDI. Ke depan, diinginkan juga akan berlangsung implementasi kebijakan pengendalian tembakau yang Iebih kuat serta tegas. Source: Tetesan Infus.
Komentar
Posting Komentar